Friday, February 8, 2013

Penyaluran Tunjangan Profesi Guru Akan Kembali Ditarik Ke Pusat


tunjangan profesi guru akan kembali ditarik ke pusat
Jakarta—Mulai tahun ini sebanyak Rp 7,6 triliun tunjangan guru sepenuhnya disalurkan melalui pemerintah pusat. Tunjangan itu meliputi tunjangan fungsional non pns, tunjangan profesi, tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil dan tertinggal, dan tunjangan kualifikasi bagi guru yang melanjutkan ke DIV atau S1. Sebelumnya, pada tahun lalu, sebanyak Rp 5,7 triliun tunjangan guru disalurkan melalui dekonsentrasi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (6/2/2013).

Anggaran tersebut dialokasikan bagi sebanyak 629.044 guru. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 610.685 guru. Dari anggaran tersebut, sebagian anggaran digunakan untuk tunjangan fungsional guru non pns daerah atau guru swasta dan yang belum mendapatkan tunjangan profesi karena belum sertifikasi.

“Alasan ditariknya anggaran fungsional ke pusat supaya efektif. Tahun lalu penyalurannya sering terlambat. Oleh karena itu, (sekarang) ke pusat supaya lebih efektif,” katanya.

Mendikbud menyebutkan, pada tahun ini sebanyak 321 ribu guru akan menerima tunjangan fungsional tersebut. Jumlah ini berkurang dari tahun lalu sebanyak 339.573 guru. Menurut Mendikbud, penurunan jumlah penerima tunjangan ini karena sebagian guru swasta telah mendapatkan tunjangan sertifikasi. “Tunjangan fungsional diberikan kepada guru yang belum sertifikasi,” katanya. (ASW).

Catatan admin: Nah, begitu dong, Pak Nuh! Dengan begitu tak ada lagi alasan keterlambatan pencairan tunjangan yang sering dikeluhkan para guru selama ini. Selain itu, sunat menyunat yang selama ini terjadi di daerah terhadap tunjangan guru tidak akan terjadi lagi. Wah, alamat ada yang kehilangan lahan, nih! Tapi hati-hati, lho, para guru, berbagai pungutan bisa saja tetap terjadi walau pencairan tunjangan sekarang akan diambil kembali oleh pusat. Orang-orang di daerah banyak yang gatal tangannya jika tak minta...he..he..he (maaf  ini hanya bercanda. jangan diambil hati). 

Catatan: berita diambil dari kemdikbud.go.id

1 comment:

  1. Niat Pak Mentri memang bagus dan menggembirakan, tapi nyatanya sudah Mei, belum satu sen pun tunjangan itu kami terima, bahkan tunjangan yang tehun 2012 masih satu bulan belum dibayarkan. makanya Pak Mentri, sesekali telusuri ke daerah, jangan hanya dapat laporan di jakarta saja.

    ReplyDelete